Anak merupakan investasi orang tua di akhirat nanti, juga merupakan penerus keturunan yang membawa nama baik keluarga.
Mendidik anak, gampang-gampang susah. Ada yang dinasehati saja sudah menurut. Ada kalanya perlu ekstra kesabaran dan kiat-kiat tertentu anakpun baru menurut nasehat orang tua.
Menjumpai anak yang susah mendengarkan nasehat orang tua, melawan orang tuanya dengan berteriak-teriak bahkan dengan tindakan seperti melempar-lempar mainannya, menendang-nendang barang yang ditemuinya ketika orang tua menasihatinya bisa membuat orang tua bertambah emosinya.

Sebelum memarahi anak, cobalah merenung sejenak. Mengapa anak-anak bersikap seolah-olah melawan orang tua. Mungkin anak bersifat melawan karena untuk menarik perhatian orang tua, merasa kurang diperhatikan orang tua.

Cobalah merubah amarah yang bernada tinggi, tampang bengis dan mungkin saja dengan hukuman fisik dengan pemberian nasehat dengan kata-kata yang lembut tapi tegas.
Memberikan kesadaran pada anak itu lebih baik,daripada hanya memarahi anak. Selain terekam dalam ingatan anak ketika orang tua memarahi dan mungkin saja terbawa sampai dewasa, memberikan kesadaran pada anak dengan diajak berbicara setidaknya anak lebih bisa memahami daripada kita sibuk memarahi anak.

Memahami keinginan anak dengan cara misalnya sering menemani anak ketika bermain dan sambil menyelami keinginan mereka. Anak-anak juga punya keinginan, bukan saja keinginan orang tua terhadap anak.

Menghargai anak, walaupun mereka melakukan kesalahan. Terlebih lagi menjelekkan anak-anak di depan teman-temannya atau orang lain. Anak perlu juga dihargai. Jika melakukan kesalahan jangan dimarahi di depan orang lain.

Meskipun orang tua berlimpah materi, jangan memanjakan anak dengan pemberian-pemberian yang membabi buta seperti halnya pemberian benda / barang yang tidak diperlukan anak. Jika anak meminta sesuatu berilah syarat, misalnya minta sepeda, berilah anak untuk bertanggung jawab akan kebersihan sepedanya dan batasi waktu untuk main sepeda.

Memotivasi anak agar menjadi anak yang mandiri, tidak penakut. Jika anak punya hobby baru misalnya menyanyi, dorong untuk berlatih menyanyi, beri pujian jangan diledek. Dan jika anak takut untuk bermain dengan teman-temannya, beri dorongan dan kalau perlu diantar untuk bermain dengan teman-temannya agar anak dari kecil bisa belajar bersoaialisasi.

Ajari anak untuk mandiri, dari makan sendiri, berpakaian sendiri, mandi sendiri dan lain-lain. Beri pujian jika anak sudah bisa melakukan sendiri.

Yang terpenting di dalam mendidik anak yaitu beri teladan pada mereka. Anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan peniru yang baik. Mereka belajar dengan cara melihat dan mendengar. Sebagai orang tua harus bisa memberi contoh sikap perilaku dan kata-kata yang baik. Misalnya saja menyuruh anaknya segera mandi, padahal orang tuanya belum mandi. Atau melarang anaknya merokok, padahal bapaknya merokok.

Dan pastinya bekali anak-anak dengan ilmu agama, agar anak-anak menjadi anak yang sholeh dan shalihah.
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top