Mempersiapkan Anak Menghadapi Ujian ....
Ujian meruapakan bagian dari proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Di masa-masa sekolah, anak-anak mengalami kegiatan belajar dari persiapan, proses belajar mengajar dan evaluasi atau ujian. 






Persiapan belajar 
Persiapan belajar yaitu persiapan ketika anak mau berangkat ke sekolah. Bukan saja persiapan sehari-hari, ketika buah hati kita mau berangkat sekolah, yaitu dari mempersiapkan buku-buku pelajaran dan mengecek tugas-tugas sekolah / pe er yang harus dikerjakan, mandi dan baju seragam yang mau dipakai, sarapan pagi dan tentunya doa dan mohon doa restu dari orang tua untuk berangkat sekolah pada hari itu.
Selain persiapan belajar   untuk tiap harinya, ada persiapan jauh-jauh hari ketika anak akan mulai memasuki bangku sekolah. Dari persiapan mental si anak, persiapan orang tua di dalam mendampingi anak yang mulai sekolah : antar jemput, menemani belajar / membantu dalam mengerjakan pe er, keuangan untuk mendukung sekolahnya dan lain sebagainya.

Proses belajar 
Proses belajar berlangsung di sekolah. Di sekolah anak mendapat ilmu. Ada proses penyerapan, proses pemahaman yang memerlukan konsentrasi dan situasi yang mendukung. Situasi yang menyenangkan akan mendukung anak lebih memahami pelajaran yang diberikan. Hindarkan anak dalam kondisi tertekan ketika dalam proses belajar. Bermula dari berangkat sekolah dengan hati yang gembira dan bertemu dengan guru-guru dan teman-temannya dengan hati yang gembira pula.
Beri pengertian untuk selalu bersikap baik kepada guru dan teman-temannya, karena hal ini akan menjauhkan dari konflik, dan anak akan merasa nyaman di sekolah.
Selain itu kadang anak-anak ada yang tidak menyukai pelajaran tertentu, atau merasa susah dengan pelajaran tertentu.  Dengarkan keluhan mereka, tapi tetap dorong anak-anak untuk mencintai pelajaran yang tidak disukainya. Bagaimanapun setiap pelajaran pasti ada nilainya. 

Evaluasi belajar
Evaluasi belajar / test / ujian meruapakan hasil dari proses belajarnya. Ujian untuk mengukur kemampuan si anak. Nilai yang diperoleh kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bisa saja anak dalam kondisi sakit, tidak berbakat di pelajaran tersebut, atau anak dalam keadaan emosi, bisa marah, sedih.
Untuk itu kewajiban dari orang tua semaksimal mungkin mendampingi anak dalam menghadapi ujian. Jangan membiarkan anak cemas menghadapi ujian sendiri dan orang tua menakut-nakuti apabila anak mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Kenali bakat dan minat anak di mata pelajaran. Dukung untuk melawan mata pelajaran yang sekiranya menjadi momok si anak, bisa saja beri tambahan les. 
Dan ada saat kapan anak belajar dan bermain. Beri pengertian untuk bertanggung jawab pada sekolahnya, nilai-nilainya.
Setiap orang tua selalu menginginkan buah hatinya berhasil di dalam sekolahnya. Perlu menyikapi dengan sungguh-sungguh dan bijaksana dengan melihat kondisi si anak.
Semoga bermanfaat

dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top