Kemandirian anak tidak datang dengan sendirinya. Tetapi perlu dilatih dan dibiasakan sejak kecil. 
Ini tidak bisa terlepas dari pola asuh orang tuanya dan lingkungannya. 









Melatih kemandirian pada usia balita antara lain dengan belajar memakai baju sendiri, belajar makan sendiri, belajar memakai sepatu sendiri, belajar memakai kaos kaki sendiri dan kegiatan-kegiatan kecil lainnya. Kesabaran orang tua di dalam mengajarkan kemandirian sangat diperlukan, misalnya saja mengajarkan anak makan sendiri akan mengakibatkan meja makan, lantai akan kotor karena sangat mungkin nasi, lauk-pauk dan sayur akan berceceran ke mana-mana. Hal ini akan membuat orang tua kesal, tapi dengan didampingi dan diajari cara makan yang benar lama-kelamaan anak akan pintar untuk makan sendiri.

Begitu juga ketika mengajari anak memakai baju, kaos kaki, sepatu / sandal sendiri.  Orang tua perlu mengajari kepada anak agar tidak terbalik memakai sepatu, mana yang sepatu kanan dan sepatu yang kiri ? Bagaimana cara memakai kaos kaki yang benar.
Ketika anak belajar memakai baju, urutannya bagaimana ? Celana dalam, kaos dalam, celana panjang / celana pendek baru atasan. Jika buah hatinya perempuan yang terakhir dipakai adalah baju / gaun. Dan untuk memakai kaos,  akhirnya anak akan tahu kalau memakai kaos  melalui kepala. Mungkin awal-awalnya memakai kaos bagi anak akan sulit, bisa-bisa kaos nyangkut di kepala.

Melatih kemandirian dan tanggung jawab anak salah satunya dengan memberi pengertian untuk mengembalikan barang-barang ke tempat semula. Misalnya sehabis bermain, mainannya dikembalikan ke tempat semula / tempat menyimpan mainan. Sehabis pulang sekolah, membiasakan anak untuk melepas baju seragam sendiri dan menaruh di tempat cucian, melepas sepatu sendiri dan menaruhnya di rak sepatu. 

Di dalam melatih kemandirian anak, tentunya orang tua yaitu ayah dan bundanya sepakat untuk melatih buah hatinya agar mandiri. Tidak hanya ayahnya saja atau bundanya saja yang melatih anak untuk mandiri. Contohnya saja anak sudah terbiasa diajarjan mandiri oleh bundanya, seperti memakai baju sendiri. Tiba-tiba si ayah yang mungkin jarang bertemu dengan anak karena kesibukannya, memakaikan baju si buah hati,.Jadi anak akan kembali bergantung pada orang tuanya.

Dalam proses melatih kemandirian pada anak balita, perlunya memberikan pujian / apresiasi terhadap anak,meskipun untuk awal-awal anak belajar kemandirian hasilnya kurang memuaskan, setidaknya pujian terhadap anak akan memotiasi / mendorong untuk melakukan hal-hal menuju kemandirian.

Melatih kemandirian anak secara tidak langsung juga melatih tanggung jawab. Dimulai dari tanggung jawab yang kecil-kecil yang dimulai dari dirinya sendiri, memakai pakaian sendiri, makan sendiri dan seterusnya. Nantinya secara bertahap libatkan anak untuk melakukan tugas yang ringan-ringan misalnya merapikan tempat tidur, merapikan meja belajar, merapikan kamarnya dan lain-lain.

Secara dini anak juga perlu ditekankan untuk bertanggung jawab akan sikap dan perilakunya. Tanamkan untuk berberperilaku baik dan ajarkan nilai-nilai agama sejak dini. Setidaknya jika para orang tua melatih kemadirian dan tanggung jawab sejak dini, Insya Allah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab dan tentunya selalu di jalanNya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top