Anak terlahir seperti kertas putih. 
Kertas putih tersebut akankah bercorak, berwarna, putih bersih, tercoret-coret, orang tua ikut andil di dalamnya.
Banyak kejadian yang menimpa anak-anak dari perilaku yang menyimpang yang tidak sesuai dengan norma-norma aturan yang berlaku di masyarakat, aturan-aturan agama dan aturan hukum di negeri ini.




Potret sebagian dari kehidupan anak-anak sekarang membuat kita sebagai orang tua was-was, sedih, cemas, semoga perilaku menyimpang dari anak-anak tidak menimpa anak-anak kita.
Pengaruh dari pergaulan dan pengaruh dari kemajuan tekhnologi bisa  merubah perilaku anak-anak kita yang kita inginkan menjadi anak baik-baik saja, akhirnya terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang.

Tidak dapat dipungkiri pendidikan agama sejak dini menjadikan anak memiliki pemahaman agama secara benar, terhindar dari bahaya terkikisnya moral dan membuat karakter anak tumbuh menjadi baik.
Pemahaman agama sejak dini secara benar akan membuat anak untuk menghargai perbedaan, antara lain di sekelilingnya akan menemui teman-teman yang berbeda keyakinan. Perbedaan ini bukan untuk saling mencela, saling mengejek, tetapi perbedaan ini untuk belajar saling menghormati, saling menghargai.

Ketika anak lahir, di telinga anak, ayahnya melafadzkan adzan di telingan buah hatinya. Seiring berjalannya waktu, ketika anak masih bayi atau balita, ajarkan perilaku dan contoh yang benar. Mengajarkan mengucapkan salam ketika akan pergi dan masuk rumah. Meskipun masih bayi, ajarkan doa-doa misalnya ketika mau makan, sebelum tidur dan lain sebagainya. Hal ini akan terekam dalam memorinya, sehingga cepat atau lambat anak kita akan hafal.
Mengenalkan agama islam ke anak lewat  dongeng para nabi. Mengetahui keteladan para nabi dan perjuangan para nabi dalam menegakkan kebenaran.
Mengajarkan anak sholat dan menjelaskan pada mereka perlunya sholat. Ketika masih balita ajak mereka sholat secara berjamaah. Biarkan mereke meniru gerakan ayah bundanya, dan ajarkan bacaan-bacaan yang perlu dibaca. Mengajak anak untuk pergi ke masjid. Dan jelaskan bahwa masjid untuk tempat beribadah jadi perlu ada ketenangan di masjid dan jangan membuat gaduh.

Mengajarkan berpuasa dimulai ketika anak masih balita. Bangunkan balita anda untuk makan sahur bersama-sama, dan jangan paksa untuk puasa sehari penuh, tetapi sekuatnya saja. Jelaskan arti pentingnya berpuasa bagi umat muslim.

Ajarkan pengetahuan agama sebanyak-sebanyaknya pada putra-putri anda. Banyak pasangan suami istri yang pengetahuan agamanya kurang. Tapi bukan berarti membiarkan anak-anak juga mempunyai kekurangan di dalam pengetahuan agamanya. Memanggil guru secara privat atau memasukkan anak sekolah yang backgroundnya adalah agama atau sekolah agama di sore hari atau TPA / Taman Pembelajaran Al Quran.
Ketika anak pengetahuan agamanya semakin meningkat, hafalan Al-Qurannya semakin bertambah, jangan biarkan anak sendiri mengalami peningkatan, jika orang tuanya pengetahuan agamanya kurang. Secara bersama-sama meskipun berbeda waktu dan tempat, hendaknya orang tua juga meningkatkan pengetahuan agamanya. Anak tidak hanya membutuhkan nasehat dari ayah bundanya, yang terpenting adalah teladan dari orang tuanya.

Semoga Allah menganugerahi buah hati kita agar bisa menjaga moral dan akhlaknya sesuai nilai-nilai agama.







1 komentar:

  1. mendidikan agama sejak dini menjadikan anak memiliki pemahaman tentang agama dengan benar agar anak mempunyai moral dan membuat karakter anak tumbuh dengan baik.

    BalasHapus

 
Top